Selasa, 05 April 2016

MUSEUM GEOLOGI : MERANGKUM KEJADIAN PADA PLANET BUMI DI NUSANTARA


Museum Geologi Bandung
Gedung Museum Geologi

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum Geologi pernah didanai oleh JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam rangka renovasi gedung. Setelah direnovasi, Museum Geologi diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000 sekaligus dalam rangka ceremony pembukaan kembali Gedung Geologi. Tidak hanya sebuah tempat ilmu pengetahuan tetapi salah satu monumen yang bersejarah, museum dilindungi oleh pemerintah dan merupakan peninggalan sejarah warisan nasional. Dalam Museum Geologi Bandung, tersimpan serta terkelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Semuanya itu dikumpulkan sejak 1850 di Indonesia ketika kerja lapangan.

Di masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi merupakan hal yang penting dalam  penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industry mereka. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Sehingga, diharapkan perkembangan industri di Negeri Kincir Angin atau Belanda dapat ditunjang dari mineral negara Indonesia. Maka, pada tahun 1850, terbentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas untuk melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral di bumi Nusantara.

liburan pendidikan bandung jawa barat
Bebatuan Mineral dan Fosil
Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.

Gedung Geologisch Laboratorium (sebelum berganti nama menjadi Gedung Museum Geologi)  dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan sekitar 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden (mata uang Belanda). Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.

Pada tanggal 16 Mei merupakan bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.

Saat ini, Museum Geologi Bandung memiliki koleksi yang terdiri dari 250.000 batuan atau mineral dan 60.000 fosil (beberapa fosil merupakan fosil holotype yang dipakai sebagai acuan internasional) yang tersimpan rapi di Ruang Dokumentasi.

Gedung Museum Geologi dibagi menjadi tiga ruang peragaan, yaitu Ruang Orientasi dibagian tengah, Ruang Sayap Barat, dan Ruang Sayap Timur.

tour sejarah di Bandung Jawa Barat
Ruang Orientasi
Pada ruang orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar di dalam peta tersebut menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, ada juga ruang pelayanan informasi museum, serta ruang pelayanan pendidikan dan penelitian untuk par wisatwan yang berkiunjung di Museum Geologi Bandung.

Ruang sayap barat dikenal sebagai sebagai Ruang Geologi Indonesia yang terdiri dari beberapa ruang yang menyajikan informasi tentang hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya, tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif, keadaan geologi Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, serta Irian Jaya. Fosil-fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat disini.

berwisata edukasi di Bandung
Panel Mineral Museum Geologi
Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing wahana di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sediman dan malihan) serta sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Untuk bebatuan dan mineral menempati ruang disebelah barat yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel serta peraga asli untuk memudahkan pemahaman para pelancong dan pelajar. Selain itu ada kegiatan penelitian geologi di Indonesia, termasuk jenis-jenis peralatan dan perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian, hingga hasil akhir kegiatan seperti peta (geologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan sebagainya) serta data-data publikasi sarana pemasyarakatan data dan informasi geologi Indonesia. Sedangkan pada ujung sayapnya berisi segala hal tentang gunung api yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif di Indonesia, seperti Gunung Krakatau, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Galunggung, Gunung Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi, ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks gunung api Bromo, Kelud, dan Semeru. Beberapa contoh bebatuannya juga terpampang dilemari kaca.

Pada Ruang Sayap Timur menggambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (dari primitif hingga modern) yang mendalami planet bumi. Ruang ini juga dikenal sebagai Ruang Sejarah Kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu ketika makhluk hidup yang paling primitive sekalipun belum ditemukan. Keberadaan mereka terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replica fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (sejenis kadal buas pemakanan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m, dan berat 8 ton. Kehidupan awal bumi yang dimulai sekitar 3 milyar tahun lalu selanjtunya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (diantara 6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (diantara 1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia yang tercatat baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah,badak,kerbau dan kuda nil) serta hemonid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.

Tour dan liburan bersama keluarga
Fosil Tengkorak Berbagai Masa
Kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia (Homo Erectus P.VIII) dan beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replica. Begitu pula dengan artefak yang mereka pergunakan yang mencirikan perkembangan kebudayaan purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkapan sejarah dan evolusi manusia purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.

Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung secara artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6.000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah.

Ruang Timur terbagi lagi menjadi tujuh ruangan kecil, sebagai berikut :
-          Ruang 1. Menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia
-          Ruang 2. Menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
-          Ruang 3. Berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari.
-          Ruang 4. Menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energy
-          Ruang 5. Memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi, seperti tanah longsor, letusan gunung berapi
-          Ruang 6. Menyajikan informasi tentang aspek positif geolagi seperti gejala gunung berapi
-          Ruang 7. Menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya.
Edukasi dan liburan Museum Bandung
Fosil Trannosaurus Rex
Untuk berliburan edukasi bersama keluarga di tahun 2016 ini, liburanjabar juga meneyediakan tour rombongan untuk ke museum geologi Bandung baik para wisatwan domestik, mancanegara ataupun pelajar.