INFO LENGKAP 2017 Objek Wisata Museum Konferensi Asia Afrika

SEJARAH BERDIRINYA MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Dimulai dari sejarah pada tahun 1955, berakhirnya Perang Dunia II (agustus 1945) tidak serta merta mengakhiri situasi permusuhan atar bangsa. Situasi dunia terus memanas akibat adanya “Perang Dingin” antara blok Barat dan blok Timur, serta masih adanya penjajahan, terutama di kawasan Asia Afrika. Pengemabngan senjata nuklir juga semakin menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang dunia selanjutnya.

Perang Dunia II

Saat situasi dunia semakin tak menentu, berlangsunglah Konferensi Asia Afrika pada 18 – 24 April 1955. Konferensi ini berlangsung di Gedung Merdeka Bandung, diikuti 29 negara. Hasil Konferensi Asia Afrika yang terkenal adalah Dasasila Bandung, atau sepuluh prinsip dari Bandung. Prinsip prinsip ini kemudian menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam menggalang solidaritas dan kerja sama internasionalnya. Semangatnya telah menambah kekuatan  moral bagi para pejuang kemerdekaan bangsa-bangsa tersebut.

GEDUNG MERDEKA BANDUNG.

Gedung Merdeka, arsitektur yang tak lekang oleh waktu dan sarat makna. Terletak di jalan Asia Afrika Bandung. Berdiri pada tahun 1895 sebagai tempat perkumpulan orang-orang Eropa, Societeit Concordia.

Societeit Concordia

Gaya Art Deco ditonjolkan oleh C.P Wolff Schoemaker pada tahun 1921 untuk memberikan warna rekreasi pada Gedung Merdeka. Perancang A.F Aalbers, pada tahun 1940menambahka n gaya international (Style). Gaya untuk menarik lebih banyak anggota bergabung di Societeit Concordia.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Societeit Concordia berubah nama menjadi Dai Toa Kaikan dan digunakan sebagai pusat kebudayaan. Menjelang Konferensi Asia Afrika tahun 1955, gedung itu mengalami perbaikan dan diubah  namanya oleh Presiden Republik Indonesia, Soekarno menjadi Gedung Merdeka.

Gedung Merdeka Konferensi Asia Afrika

FASILITAS DI GEDUNG MERDEKA.

PAMERAN TETAP.

Ruang Pameran Tetap memamerkan koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto documenter peristiwa yang melatarbelaknagi Konferensi Asia Afrika, Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, Konferensi Asia Afrika 1955, dan dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia International, serta profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam saran multimedia.

PERPUSTAKAAN KAA

Perpustakaan, mengoleksi buku-buku sejarah, politik, social, dan budaya negara-negara Asia Afrika, dokumen-dokumen mengenai Konferensi Asia Afrikam Konferensi-Konferensi Pendahulu, KTT Asia Afrika 2005, serta majalah, surat kabar, dan “Braille Corner” untuk para tunanetra.

INTERNET

Tersedia fasilitas computer dengan koneksi internet dan Wi-Fi

RUANG AUDIOVISUAL

Ruang Audiovisual menayangkan film-film documenter mengnai kondisi dunia hingga tahun 1950-an, Konferensi Asia Afrika, konferensi-konferensi pendahulu, Konferensi lanjutannya dan KTT Asia Afrika tahun 2005. Selain itu ditayangkan pula pemutaran dan diskusi film tematik secara berkala mengenai kehidupan social budaya bagsa-bangsa Asia Afrika.

KEDAI CENDERA MATA.

Berbagai macam cendera mata unik dan khas tersedia di kedai cendera mata.

KOMUNITAS SAHABAT MKAA

Sebagia hasil jalinan kerja sama dengan sejumlah komunitas, Museum Asia Afrika yang berbasis pada konsep “Participatory Museum” memiliki sejumlah program publik.

GUIDE ATAU PEMANDU KAA

Tersedia pemandu untuk kunjungan kelompk dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Perancis yang memerlukan reservasi sebelumnya.

Ruangan Berlangsungnya Konferensi Asia Afrika

PERATURAN BERKUNJUNG MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Demi kenyamanan pengunjung museum, mohon agar memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

• Tidak berlarian di museum KAA. Bicaralah dengan nada tenang. Gunakan suara rendah di semua area agar tidak mengganggu pengunjung lain.
• Tidak makan, minum, mengunyah permen karet, atau menggunakan produk tembakau lainnya di dalam museum kecuali di kafe museum.
• Tidak diperbolehkan membawa senjata atau sejenisnya.
• Tidak diperkenankan membawa biantang peliharaan.
• Tidak diperkenankan mengenakan sandal jepit atau sejenisnya.
• Tidak diperbolehkan berfoto
• Disarankan mengurangi pengguna ponsel kecuali pada keadaan darurat.
• Tidak menyentuh artefak
• Tidak menggunakan perangkat pameran sebagai alas untuk menulis.

Museum Konferensi Asia Afrika juga menyelenggarakan kegiatan pameran temporer tematik secara berkala yang berkaitan dengan semangat Bandung dan Kerjasama Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP). Untuk informasi terkini termasuk kegiatan pameran temporer dan kegiatan komunitas lainnya dapat dilihat pada publikasi cetak.

Jadwal, Waktu dan Biaya Wisata Museum KAA tahun 2017

Hari Selasa – Kamis : 08.00 – 16.00

Jumat : 14.00 – 16.00

Sabtu – Minggu : 09.00 – 16.00

Senin dan Hari Libur Nasional : Tutup

Untuk harga tiket masuk objek wisata Museum KAA tidak dikenakan biaya masuk alias free, tetapi jika untuk kegiatan tertentu seperti pengunjung berkebutuhan khusus dan kunjungan kelompok lebih dari 20 orang harap melakukan reservasi.

Informasi lebih lengkap mengenai Museum Konferensi Asia Afrika Bandung

• www.asianafricanmuseum.org
• Alamat Musuem Konferensi Asia Afrika berada di jalan asia-afrika no. 65 Bandung – Indonesia – Telepon 022 – 4233564

Bagaimana cara atau akses jalur menuju Museum Konferensi Asia Afrika.

• Jika dari terminal Bis Cicaheum. Naik nus kota jurusan Cicaheum – Leuwi Panjang. Turun di Halte Bus Asia Afrika. Jalan kaki sekitar 100 meter ke arah alun-alun Bandung (arah barat)
• Jika dari terminal Bis Leuwi Panjang. Naik bus kota jurusan Cicaheum -Leuwi Panjang. Turun di perempatan jalan Braga-naripan, jalan kaki kea rah selatan sejauh 100 meter menuju Jalan Braga.
• Jika menggunakan Kereta Api Bandung. Naik angkot kota jurusan St,Hall – Gedebage. Turun di perempatan Jalan Braga – Naripan, jalan kaki kea rah selatan sejauh 100 meter menuju jalan braga.

Jika anda ingin menggunakan jasa tour dan rental mobil beserta driver, kita siap untuk melayani waktu liburan anda, check harga rental mobil di Bandung + Driver