Kawah Putih
adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey.
Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha.
Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna
air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini
adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m
dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.
SEJARAH OBJEK WISATA KAWAH PUTIH DAN GUNUNG PATUHA CIWIDEY
Letusan hebat
oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa
lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati
kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang
berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli
bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung
Patuha demi ilmu pengetahuan.
Dr. Franz
Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia
melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat.
Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987
pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.
Legenda dan
Sejarah Kawah Putih di Gunung Patuha
Gunung Patuha
oleh masyarakat Ciwidey dianggap sebagai gunung yang tertua. Namun Patuha konon
bersal dari kata Pak Tua (sepuh), sehingga masyarakat setempat seringkali
menyebutnya dengan nama Gunung Sepuh. Lebih dari seabad yang lalu, puncak
gunung PAtuha dianggap angker oleh masyarakat setempat sehingga tak seorangpun
berani menginjaknya. Oleh karena itu, keberadaan dan keindahannya pada saat
tersebut tidak sempat diketahui orang.
Atas dasar
beberapa keterangan, Gunung Patuha pernah meletus pada abad X sehingga
menyebabkan adanya kawah (crater) yang mengerikan di sebelah puncak bagian
barat. Kemudian pada abad XII kawah di sebelah kirinya meletus pula, yang
kemudian membentuk danau yang indah.
Tahun 1837,
seorang Belanda Peranakan Jerman bernama Dr. Franx Wilhelm Junghuhn (1809-1864)
mengadakan perjalnan ke daerah Bandung Selatan. Ketika sampai di kawasn
tersebut, Junghuhn merasakan suasan yang sangat sunyi dan sepi, tak seekor
biantangpun yang melintasi daerah itu.
Dari sinilah
awal mula berdirinya pabrik belerang Kawah Putih dengan sebutan di jaman
Belanda adalah Zwavel Ontgining Kawah Putih. Di jaman Jepang, usaha pabrik ini
dilanjutkan dengan menggunakan sebutan Kawah Putih kenzanka Yokoya Ciwidey, dan
langsung berada di bawah pengawasan militer.
Cerita dan
misteri tentang Kawah Putih tersu berkembanbg dari satu generasi masyarakat ke
generasi masyarakat berikutnya. Hingga kini mereka masih percaya bahwa Kawah Putih
merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Bahkan menurut Kuncen Abah
Karna yang sekarang berumur 107 tahun dan bertempat tinggal di Kampung Pasir
Hoe, Desa Sugih Mukti. Di Kawah Putih terdapat makam para leluhur, diantaranya
Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang
Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Di makam para leluhur Gunung Patuha
terdapat Mitos.
Mitos Domba
Lukutan di Kawah Putih
Ada cerita rakyat
tentang Kawah Putih yaitu tempat berkumpulnya roh para leluhur. Di Kawah Putih
terdapat makam para leluhur, di antaranya Eyang Jaga satru, Eyang Rangsa
Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang
Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai
tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat ini
masyarakat sesekali melihat secara gaib sekumpulan domba berbulu putih (domba
lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.
Kondisi Alam Objek
Wisata Kawah Putih
Kawah Putih
terletak pada ketinggian 2.434 mdpl, lua sekitar 10 ha, konfigurasi lapangan
umumnya landau sampai berbukit. Suhu udara sekitar 8 – 22 derajat celcius.
Sumber air yang ada tergantung musim hujan. Kelembaban 90% sedangkan curah
hujan tahunan tercatat antara 3.743 hingga 4.043 mm/tahun.
Keadaan jalan
pada umumnya baik dan beraspal sehingga dapat dicapai dengan kendaraan dua
maupun roda empat. Jarak tempuh dari Bandung 47 km atau sekitar 2 jam melalui pintu tol kopo.
Alam pemandangan
di sekitar Objek Wisata Kawah Putih sangat indah, dengan air danau berwarna
putih kehijauan, sangat kontras dengan batu kapus putih yang mengitari danau
tersebut. Di sebelah utara danau berdiri tegak tebing batu kapur berwarna
kelabu yang ditumbuhi lumut dan berbagai tumbuhan lainnya. Suhu yang dingin dan
situasi yang Henig dapat membuat suasana rileks.
Bau belerang akan
tercium sangat pekat ketika turun hujan atau pada saat hari menjelang malam.
Sejak tahun
1991, Perhutani mengembangkan area pegunungan ini menjadi Wana Wisata Kawah
Putih, di mana terdapat potensi wisata untuk lintas alam dan mendaki gunug,
atau sekedar menikmati pemandangan alam.
INFO HARGA TIKET MASUK OBJEK WISATA DI KAWAH PUTIH 2017
Harga tiket
masuk domestik atau lokal di hari weekday atau weekend : Rp. 20.000
Harga tiket
masuk Mancanegara di hari weekday atau weekend : Rp. 50.000
Angkutan wisata
atau Ontang anting – pulang pergi di hari weekday atau weekend : Rp. 15.000
Tiket mobil
hingga di parkiran atas : Rp. 150.000
Tiket Bis : Rp.
25.000
Parkir bawah
roda 2 : Rp. 5.000
Parkir bawah
roda 4 : Rp. 10.000
Parkir bawah bis
: Rp. 15.000
Biaya Photo
Session : Rp. 500.000
Biaya Pembuatan
Film : Rp. 3.000.000
Jam buka objek
wisata Kawah Putih : jam 07.00 – 17.00 WIB.
Kawah putih
merupakan destinasi unggulan di daerah Ciwidey Bandung Selatan, cara menuju ke
Kawah putih disarankan menggunakan jasa rental mobil beserta driver.