Senin, 19 Desember 2016

INFO LENGKAP 2017 OBJEK WISATA KAWAH PUTIH DAN GUNUNG PATUHA CIWIDEY

Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha.


SEJARAH OBJEK WISATA KAWAH PUTIH DAN GUNUNG PATUHA CIWIDEY

Letusan hebat oleh Gunung Patuha pada abad ke 10 membuat banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena kepercayaan tersebut, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan ini sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan.

Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak Gunung Patuha dan dari sana ia melihat ada sebuah danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyegat. Sejak itu, keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai mengembangkan Kawah Putih sebagai tempat wisata.


Legenda dan Sejarah Kawah Putih di Gunung Patuha

Gunung Patuha oleh masyarakat Ciwidey dianggap sebagai gunung yang tertua. Namun Patuha konon bersal dari kata Pak Tua (sepuh), sehingga masyarakat setempat seringkali menyebutnya dengan nama Gunung Sepuh. Lebih dari seabad yang lalu, puncak gunung PAtuha dianggap angker oleh masyarakat setempat sehingga tak seorangpun berani menginjaknya. Oleh karena itu, keberadaan dan keindahannya pada saat tersebut tidak sempat diketahui orang.

Atas dasar beberapa keterangan, Gunung Patuha pernah meletus pada abad X sehingga menyebabkan adanya kawah (crater) yang mengerikan di sebelah puncak bagian barat. Kemudian pada abad XII kawah di sebelah kirinya meletus pula, yang kemudian membentuk danau yang indah.

Tahun 1837, seorang Belanda Peranakan Jerman bernama Dr. Franx Wilhelm Junghuhn (1809-1864) mengadakan perjalnan ke daerah Bandung Selatan. Ketika sampai di kawasn tersebut, Junghuhn merasakan suasan yang sangat sunyi dan sepi, tak seekor biantangpun yang melintasi daerah itu.

Dari sinilah awal mula berdirinya pabrik belerang Kawah Putih dengan sebutan di jaman Belanda adalah Zwavel Ontgining Kawah Putih. Di jaman Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan menggunakan sebutan Kawah Putih kenzanka Yokoya Ciwidey, dan langsung berada di bawah pengawasan militer.

Cerita dan misteri tentang Kawah Putih tersu berkembanbg dari satu generasi masyarakat ke generasi masyarakat berikutnya. Hingga kini mereka masih percaya bahwa Kawah Putih merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Bahkan menurut Kuncen Abah Karna yang sekarang berumur 107 tahun dan bertempat tinggal di Kampung Pasir Hoe, Desa Sugih Mukti. Di Kawah Putih terdapat makam para leluhur, diantaranya Eyang Jaga Satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Di makam para leluhur Gunung Patuha terdapat Mitos.


Mitos Domba Lukutan di Kawah Putih

Ada cerita rakyat tentang Kawah Putih yaitu tempat berkumpulnya roh para leluhur. Di Kawah Putih terdapat makam para leluhur, di antaranya Eyang Jaga satru, Eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat ini masyarakat sesekali melihat secara gaib sekumpulan domba berbulu putih (domba lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.

Kondisi Alam Objek Wisata Kawah Putih

Kawah Putih terletak pada ketinggian 2.434 mdpl, lua sekitar 10 ha, konfigurasi lapangan umumnya landau sampai berbukit. Suhu udara sekitar 8 – 22 derajat celcius. Sumber air yang ada tergantung musim hujan. Kelembaban 90% sedangkan curah hujan tahunan tercatat antara 3.743 hingga 4.043 mm/tahun.

Keadaan jalan pada umumnya baik dan beraspal sehingga dapat dicapai dengan kendaraan dua maupun roda empat. Jarak tempuh dari Bandung 47 km atau sekitar 2 jam melalui pintu tol kopo.

Alam pemandangan di sekitar Objek Wisata Kawah Putih sangat indah, dengan air danau berwarna putih kehijauan, sangat kontras dengan batu kapus putih yang mengitari danau tersebut. Di sebelah utara danau berdiri tegak tebing batu kapur berwarna kelabu yang ditumbuhi lumut dan berbagai tumbuhan lainnya. Suhu yang dingin dan situasi yang Henig dapat membuat suasana rileks.

Bau belerang akan tercium sangat pekat ketika turun hujan atau pada saat hari menjelang malam.
Sejak tahun 1991, Perhutani mengembangkan area pegunungan ini menjadi Wana Wisata Kawah Putih, di mana terdapat potensi wisata untuk lintas alam dan mendaki gunug, atau sekedar menikmati pemandangan alam.


INFO HARGA TIKET MASUK OBJEK WISATA DI KAWAH PUTIH 2017

Harga tiket masuk domestik atau lokal di hari weekday atau weekend : Rp. 20.000
Harga tiket masuk Mancanegara di hari weekday atau weekend : Rp. 50.000
Angkutan wisata atau Ontang anting – pulang pergi di hari weekday atau weekend : Rp. 15.000
Tiket mobil hingga di parkiran atas : Rp. 150.000
Tiket Bis : Rp. 25.000
Parkir bawah roda 2 : Rp. 5.000
Parkir bawah roda 4 : Rp. 10.000
Parkir bawah bis : Rp. 15.000
Biaya Photo Session : Rp. 500.000
Biaya Pembuatan Film : Rp. 3.000.000
Jam buka objek wisata Kawah Putih : jam 07.00 – 17.00 WIB.


Kawah putih merupakan destinasi unggulan di daerah Ciwidey Bandung Selatan, cara menuju ke Kawah putih disarankan menggunakan jasa rental mobil beserta driver.