Candi Cangkuang di Situ Cangkuang Garut |
Wisata Kota Garut, dodol Garut –
domba Garut – jaket kulit Garut – batik Garutan, merupakan hal utama dan
familiar dari Kota Garut. Sebelum tiba di Kota Garut mari kita menikmati
kearifan lokal sejarah dan budaya di Kampung Pulo, Candi Cangkuang.
Dari jalan
Raya Bandung – Garut daerah Nagreg sebelum terminal Limbangan akan ada petunjuk
arah OBJEK WISATA CANDI CANGKUANG masuk kedalam sekitar 4,5 km dari jalan utama tersebut.
Jika menggunakan mobil sewa dari Bandung diharapkan berhati-hati karena ukuran
jalannya yang kecil apalagi jika membawa Bus harus dikawal oleh ojeg warga
sekitar jalan masuk cangkuang.
Gerbang Masuk Wisata Alam dan Budaya Candi Cangkuang |
Wisata Candi
Cangkuang telah dikelola oleh balai pengelolaan kepurbakalaan sejarah dan nilai
tradisional pemprov jabar dinas kebudayaan dan pariwisata. Hamparan sawah,
udara sejuk, pemandangan asri dan ramah tamah warga lokal menikmati perjalanan
saya hingga pintu masuk Candi Cangkuang.
Jajaran
rakit telah menunggu para wisatawan untuk menyeberangi Situ Cangkuang menuju Candi
Cangkuang di Kampung Pulo. Berbagai peninggalan budaya akulturasi Hindu dan
Islam menjadi daya tarik pelajar ataupun wisatwan mancanegara yang ingin
meneliti sejarah Candi Cangkuang Garut ini. Candi Cangkuang terdapat di sebuah
pulau kecil di tengah danau cangkuang dimana pualu kecil ini berbentuk
memanjang dari barat hingga ke timur dengan luas 16,5 hektar dan hanya berjarak
3 meter dari makam Eyang Embah Dalem Arif Muhammad.
Keunikan
dari makam Arif Muhammad adalah posisi nisannya yang condong, kenapa bisa
dibuat condong nisan Arif Muhammad? Kecondongan nisan ini diambil dari ilmu
padi, dimana semakin berisi semakin merunduk. Tradisi posisi nisan condong ini
hingga sekarang diikuti para pengikutnya.
Ukuran dan
bentuk bangunan Candi Cangkuang sendiri berbentuk segi empat, dengan ukuran
4,22 m x 4,22 m dengan tinggi 2,49 meter. Saat ini candi Cangkuang merupakan
hasil rekayasa kontruksi, dimana aslinya hanya tertinggal 35% saja.
Pohon Cangkuang di Candi Cangkuang Garut |
Kenapa dan
dari mana asal nama Candi atau Situ Cangkuang Garut ini? Nama Cangkuang sendiri
diambil dari nama pohon sejenis pandan yang bernama Cangkuang nama latinnya
Pandanus purcatus. Dimana daunnya bisa bermanfaat untuk membungkus gula aren
dan buahnya untuk obat kuat perempuan.
Patung Dewa Siwa yang sudah di pugar |
Didalam
Candi Cangkuang ada patung dewa siwa yang sudah dipugar dan ada tradisi lempar
koin, konon katanya jika koin yang dilempar wisatawan jatuh dipangkuan patung
dewa siwa maka permohonannya terkabulkan. Sebelum patung ini dipugar, dahulu
tradisinya adalah bagi siapa yang bisa memangku patung tersebut maka
permohonannya terkabulkan.
Saatnya
berliburan ke Kota Bandung, mari berwisata ke Jabar dengan destinasi
terbaiknya!
bersama tour yang berpengalaman