Masa
awal pembangunan kota Bandung sekitar tahun 1810-1917, dimana pusat
pemerintahan Kabupaten Bandung berkembang di Krapyak (Dayeuhkolot),
kondisi cekungan Bandung pada peralihan abad ke-19 masih dipenuhi hutan
lebat dan rawa-rawa. Bagi Bupati Bandung saat itu, Raden Wiranatakusumah
II (1794-1829), lokasi Krapyak sebagai ibu kota Kabupaten Bandung
dianggap kurang strategis dan menguntungkan. Terdorong untuk mencari
lokasi baru, R.A wiranatukusumah II dan rakyatnya menjelajahi daerah
utara.
|
|
Pembangunan fisik kota Bandung di pimpin oleh R.A Wiranatakusumah II, sehingga dapat dikatakan bahwa beliau sebagai bapak pendiri (the Founding Father) kota Bandung.
Saat yang sama, Gubernur Jenderal
Hindia Belanda Hermann Willem Daendels (1808-1811) di batavia, berencana membangun jalan raya di pulau jawa. Tujuan pembangunan jalan raya tersebut untuk mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan pasukkan Inggris. Panjang jalan yang dibuat sekita 1000 Km.
Daendels memiliki cita-cita untuk membangun sebuah kota di dataran tinggi Parahyangan. Ketika proyek jalan raya memasuki kawasan ini, Daendels mencari lokasi bagi ibu kota Kabupaten Bandung yang baru dan menetapkan lokasi kota Bandung sekarang sebagai kota yang diinginkan. pada tanggal 25 September 1810 merupakan hari jadi kota Bandung (hari ulang tahun Kota Bandung). Daendels bersepakat dengan Raden Wiranatakusumah 2 untuk memindahkan lokasi pemerintah yang lama ke Alun-alun.
Pada 1 April 1906, dengan perkembangan sebagai kota baru, Badnung menerima gemeente atau hak untuk mengurus kotanya sendiri dari pemerintahan pusat. Pada tahun 1917, Bandung dicalonkan sebagai ibu kota Hindia Belanda yang baru, dengan alasan yang sama saat pertama kali Daendels tiba di daerah ini dan menancapkan tongkatnya sambil berkata, "Usahakan saat kembali ke daerah in, sebuah kota sudah dibangun". Sehingga saat ini anda dapat berwisata di kota Bandung. masih banyak lagi sejarah yang akan kita bagikan di dalam web ini, seperti Zaman Keemasan Kota Bandung, Sejarah Revolusi dan Sejarah Konferensi Asia Afrika.
Hindia Belanda Hermann Willem Daendels (1808-1811) di batavia, berencana membangun jalan raya di pulau jawa. Tujuan pembangunan jalan raya tersebut untuk mempertahankan Pulau Jawa dari kemungkinan serangan pasukkan Inggris. Panjang jalan yang dibuat sekita 1000 Km.
Daendels memiliki cita-cita untuk membangun sebuah kota di dataran tinggi Parahyangan. Ketika proyek jalan raya memasuki kawasan ini, Daendels mencari lokasi bagi ibu kota Kabupaten Bandung yang baru dan menetapkan lokasi kota Bandung sekarang sebagai kota yang diinginkan. pada tanggal 25 September 1810 merupakan hari jadi kota Bandung (hari ulang tahun Kota Bandung). Daendels bersepakat dengan Raden Wiranatakusumah 2 untuk memindahkan lokasi pemerintah yang lama ke Alun-alun.
Pada 1 April 1906, dengan perkembangan sebagai kota baru, Badnung menerima gemeente atau hak untuk mengurus kotanya sendiri dari pemerintahan pusat. Pada tahun 1917, Bandung dicalonkan sebagai ibu kota Hindia Belanda yang baru, dengan alasan yang sama saat pertama kali Daendels tiba di daerah ini dan menancapkan tongkatnya sambil berkata, "Usahakan saat kembali ke daerah in, sebuah kota sudah dibangun". Sehingga saat ini anda dapat berwisata di kota Bandung. masih banyak lagi sejarah yang akan kita bagikan di dalam web ini, seperti Zaman Keemasan Kota Bandung, Sejarah Revolusi dan Sejarah Konferensi Asia Afrika.
sumber : telusur bandung book